28 Aug 2020

Utang Konsumtif dan Produktif

 

Jakarta – Bicara tentang utang, pasti Anda berpikir mengenai tanggungan yang harus dibayar, bahkan kadang-kadang dengan berbagai bunga yang memberatkan penanggung. Akan tetapi, hal ini tidak selalu merujuk pada beban keuangan yang bernilai negatif. Mungkin, Anda merasa bingung perihal paparan sebelumnya. Namun, dalam dunia keuangan dikenal istilah pinjaman  atau utang konsumtif dan utang produktif.

 

Memahami Utang Konsumtif dan Utang Produktif

Seiring bertambahnya kebutuhan dan keinginan setiap orang, sadari bahwa semua tidak harus dipenuhi, melainkan dapat ditunda atau diganti dengan hal-hal lain yang bersifat lebih ekonomis. Akan tetapi, kebanyakan orang tidak memahami hal ini dengan baik. Oleh karena itu, banyak orang dibelenggu berbagai pinjaman dan kesulitan untuk mengembalikan atau membayar.

 

Pengertian Pinjaman Konsumtif dan Produktif 

Nah, jika Anda mendapati pinjaman dengan nilai yang terus menerus berkurang, baik untuk kebutuhan konsumsi atau hal-hal lainnya, dan tidak berpotensi menambah pendapatan penanggung, maka Anda sedang mempelajari definisi pinjaman konsumtif. Contohnya adalah pembelian tas bermerek melalui cicilan. Nah, cicilan ini tidak memberi keuntungan, kecuali harus membayar secara berkala.

Kemudian, Berbeda dengan pinjaman konsumtif, pinjaman produktif didefinisikan sebagai pinjaman yang mampu menaikkan pendapatan penanggung atau cenderung bersifat produktif. Misalnya adalah pinjaman yang dipakai untuk membeli mesin cetak agar usaha percetakan semakin berkembang. Jadi, cicilan ini mempunyai nilai untuk memberi keuntungan di masa depan.

Secara umum, yang membedakan keduanya adalah pemanfaatan kebutuhan yang didapat dari pinjaman tersebut. Jika pinjaman konsumtif tidak memberi nilai positif, maka sebaliknya, pinjaman produktif mempunyai nilai surplus untuk kehidupan. Dengan demikian, pelunasan utang dapat menjadi aktivitas yang menyenangkan, sebab Anda memahami bahwa ada berbagai hal positif dibalik pinjaman tersebut.

 

Mengubah Pinjaman Konsumtif Menjadi Pinjaman Produktif

Apabila pinjaman produktif mempunyai berbagai nilai positif, lantas apakah pinjaman konsumtif dapat diubah menjadi pinjaman produktif? Secara umum, hal ini dapat dilakukan. Pasalnya, tidak selamanya pinjaman yang ditanggung selalu bernilai negatif. Kuncinya adalah pengelolaan pinjaman atau pemakaian aset untuk meningkatkan produktivitas penanggung.

Sedangkan, pengelolaan pinjaman atau pemakaian aset yang buruk juga dapat mengubah pinjaman produktif menjadi pinjaman konsumtif. Pasalnya, kesalahan-kesalahan tersebut menyebabkan berbagai permasalahan keuangan, baik di masa sekarang atau bahkan di masa depan. Dengan demikian, hal-hal yang positif dapat berubah menjadi hal-hal yang bernilai negatif.

Contoh sederhana pinjaman konsumtif yang menjadi pinjaman produktif adalah pembelian sepeda motor, yang mana pada awalnya pembelian dipakai untuk bersenang-senang. Akan tetapi, kemudian sepeda motor dipakai untuk bekerja sehingga mampu menambah penghasilan atau mengurangi biaya transportasi. Maka, biaya pembelian motor yang awalnya berupa pinjaman konsumtif otomatis menjadi pinjaman produktif.

 

Pinjaman Tetap Membutuhkan Perencanaan 

Nah, seandainya Anda meminjam sesuatu, berarti Anda mempunyai kewajiban untuk mengembalikan atau membayar pinjaman tersebut. Intinya, utang lancar sangat dibutuhkan, baik sekedar untuk memenuhi kebutuhan memakai pinjaman produktif atau konsumtif. Misalnya dengan mengajukan pinjaman ke BPR Bahtera Masyarakat dengan bunga terjangkau untuk berbagai pihak.

Artinya, ketika memutuskan mengajukan pinjaman, penanggung harus mempunyai rencana tertentu perihal pelunasan. Hal ini dapat dilakukan dengan membandingkan antara pendapatan dengan periode dan jumlah besaran cicilan yang harus dibayar. Dengan demikian, penanggung dapat meminimalisir risiko dan mengoptimalkan keuntungan. 

Demikian ulasan mengenai pinjaman konsumtif dan produktif yang kerap dipakai oleh berbagai pihak. Sebaiknya, putuskan memakai pinjaman yang bernilai produktif, baik untuk berbisnis, merenovasi, atau untuk kepentingan kesehatan yang mendesak. Dengan berhutang secara bijak, Anda telah memasuki kehidupan berkualitas, seperti mengajukan pinjaman melalui BPR Bahtera Masyarakat.