11 Sep 2020

Mengelola Keuangan di Kondisi New Normal

 

Jakarta – Lagi-lagi, berbagai nasabah perbankan, seperti BPR (Bank Perkreditan Rakyat), dituntut beradaptasi dengan pemberlakukan New Normal, khususnya perihal perencanaan keuangan. Pasalnya, hal ini berdampak pada perubahan gaya hidup, perubahan berbagai kebiasaan, hingga perubahan ekonomi. Selain itu, kondisi perekonomian sebelum pandemi, ketika PSBB, dan New Normal benar-benar berbeda, termasuk perihal pendapatan seseorang. Berikut ini tips Mengelola Keuangan di Kondisi New Normal.

 

Perencanaan Keuangan di Kondisi New Normal

Perubahan terkait cara mengelola keuangan di kondisi new normal dibutuhkan untuk menyesuaikan pendapatan dengan berbagai kebutuhan memakai tips-tips keuangan. Pasalnya, pandemi menyebabkan berbagai perubahan, seperti naiknya harga kebutuhan pokok, maraknya PHK, atau bahkan Anda mengalami penurunan pendapatan. Lantas, bagaimana cara mengelola keuangan yang baik dan benar di masa New Normal seperti sekarang?

1. Mulai Mengevaluasi Jumlah Pendapatan

Sektor perekonomian mengalami kelumpuhan di masa pandemi. Hal ini berdampak pada pendapatan dan daya beli masyarakat. Oleh karena itu, evaluasi pendapatan merupakan langkah awal yang sebaiknya dilakukan. Anda dapat mengetahui pendapatan selama New Normal untuk menentukan skala prioritas. Anda juga dapat mencatat berbagai transaksi, termasuk transaksi elektronik terkait BPR.

2. Menyusun Kembali Skala Prioritas, dari Primer hingga Tersier

Jika Anda adalah tulang punggung keluarga, maka menyusun kembali skala prioritas merupakan hal pokok yang sebaiknya dilakukan. Pasalnya, pandemi berdampak pada berbagai aspek kehidupan. Saat menyusun ulang, mungkin Anda harus meninggalkan kebutuhan tersier dan fokus untuk memenuhi kebutuhan primer yang mendesak. Sayangnya, tidak semua orang mampu memenuhi kebutuhan tersebut.

Dengan skala prioritas, Anda dapat mengelola keuangan secara terstruktur. Pasalnya, Anda dituntut untuk memenuhi kebutuhan primer pertama kali, kemudian kebutuhan sekunder, hingga kebutuhan tersier seandainya terdapat cukup anggaran di masa New Normal. Akan tetapi, Anda disarankan untuk berhemat di masa-masa krisis semacam ini.

3. Jangan sampai Berhutang

Tips keuangan selanjutnya yang sebaiknya diperhatikan dalam pengelolaan finansial adalah tidak berhutang serta bijak dalam penggunaan kartu kredit. Hal ini dapat dihindari dengan tidak membeli berbagai barang-barang kredit yang berdampak pada pinjaman konsumtif dan mempengaruhi perencanaan keuangan. Padahal, kestabilan finansial merupakan kunci untuk memenuhi kebutuhan primer di masa New Normal dan seterusnya.

4. Memakai Tabungan dan Dana Darurat untuk Berbagai Kepentingan Mendesak

New Normal merupakan masa-masa tepat untuk memakai tabungan dalam memenuhi berbagai kebutuhan primer yang mendesak. Tidak masalah jika tabungan tersebut diperuntukan untuk rekreasi, sebab rasanya lebih bijak memperkecil risiko dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Jadi, masukkan dana tabungan untuk mengelola keuangan.

Nah, jika Anda menabung di BPR Bahtera Masyarakat, Anda bisa memperoleh berbagai benefit. Terlebih jika berinvestasi memakai deposito sebelum pandemi sesuai tips-tips keuangan pada umumnya. Kemudian, keuntungan suku bunga dan investasi yang mengendap dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan finansial di masa New Normal. Selain itu, Anda juga berkesempatan untuk membantu sesama.

5. Mencari Penghasilan Tambahan

Tidak ada yang tahu apakah New Normal dapat memulihkan perekonomian satu bulan ke depan. Dengan demikian, Anda berada di bulan-bulan yang penuh ketidakpastian. Oleh karena itu, jangan sekadar duduk merutuki keadaan, melainkan mulai berinisiatif untuk memperoleh penghasilan tambahan, seperti berinvestasi secara bijak atau mencoba peruntungan dengan website-website tertentu.

Demikian cara mengelola keuangan yang baik dan benar di masa New Normal memakai tips-tips keuangan. Selain  itu, juga disarankan memulai diskusi mengenai masalah keuangan dengan orang-orang terdekat untuk memperoleh solusi. Kemudian, tidak ada salahnya meminta bantuan professional atau berkonsultasi dengan BPR Bahtera Masyarakat di masa-masa krisis. Intinya, pengelolaan yang baik melibatkan perencanaan keuangan yang bijak.